TRANSLATE (Choice Your Language)

Kita Sehat Berkat Menjalankan Ajaran Agama

wanitaKUsehat


Seseorang yang memeluk sebuah agama, apalagi yang menjalankan ajaran secara ketat, ternyata dapat mempengaruhi kondisi kesehatan. Berdasarkan hasil sebuah penelitian, orang yang menjauhkan diri dari aturan agama cenderung untuk memiliki prilaku hidup tidak sehat, seperti merokok dan menenggak alkohol. Sedangkan mereka yang ketat menjalankan aturan agama, selain memiliki kebiasaan hidup sehat, juga memiliki struktur formal dan informal untuk meningkatkan kesehatan positif.

Kesimpulan itu diperoleh oleh peneliti Christopher Scheitle, asisten senior bidang sosiologi Pennsylvania State dan Amy Adamczyk. Scheitle juga menjadi asisten profesor sosiologi dan peradilan pidana di City University of New York.

Dalam penelitiannya, Scheitle dan tim memeriksa total 30.523 kasus yang dikumpulkan dari 1972 sampai dengan 2006 dalam Survei Sosial Umum. Dari jumlah itu, lebih dari 10.000 orang beralih ke agama lain dan lebih dari 2.000 keluar dari agama sepenuhnya. Dari jumlah itu, dipelajari 423 orang yang tetap memeluk agamanya yang ketat, 96 orang yang pindah ke agama lain dan 54 orang tak lagi beragama.

Sekitar 40 persen dari anggota kelompok agama yang ketat melaporkan mereka dalam kondisi sehat. Hanya 25 persen anggota dalam kelompok-kelompok yang beralih ke agama lain melaporkan bahwa mereka dalam kondisi sehat. Sedangkan dari yang dari beragama ketat menjadi tak beragama mengatakan kesehatan mereka dari sangat bagus turun menjadi 20 persen.

Hasil penelitian ini menunjukkan orang yang dibesarkan dan tetap dalam kelompok agama yang ketat sangat mungkin melaporkan kondisi kesehatan mereka lebih baik dibanding mereka yang pindah agama. "Peran solidaritas sosial dan dukungan sosial bisa memiliki manfaat psikologis," kata Scheitle. "Itu kemudian bisa membawa manfaat kesehatan tertentu," kata dia.

Kepercayaan agama juga dapat meningkatkan kesehatan yang lebih baik dengan memberikan harapan dan mendorong berpikir positif. Sedangkan keluar dari agama dapat meningkatkan situasi stres. "Bisa kehilangan teman atau keluarga. Ini yang mengarah ke stres psikologis dan kesehatan yang buruk," kata Scheitle.

Penelitian ini, kata Scheitle, tidak selalu berarti meninggalkan agama menyebabkan kesehatan buruk. Bisa jadi malah sebaliknya, kesehatan yang buruk sebenarnya bisa mendorong anggota untuk meninggalkan agamanya. Selain itu, Scheitle hanya meneliti beberapa sekte dari agama tertentu.
(kompas)

Popular Posts

Popular 7 days

Popular 30 days

Add to Google Reader or Homepage

Powered by FeedBurner

I heart FeedBurner

review http://wanitakusehat.blogspot.com/ on alexa.com

Popular All time

free counters

  ©wanitaKUsehat - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo