Hidup Aktif, Cegah Gagal Jantung

wanitaKUsehat

Untuk mendapatkan hidup sehat, tak perlu menguras keringat di pusat kebugaran. Aktif bekerja, berjalan kaki atau bersepeda, ternyata bisa menguntungkan bagi jantung.

Menurut penelitian Pusat Penelitian Biomedis Pennington di Baton Rouge, Lousiana, pria yang aktif bekerja 10 persen lebih rendah terserang gagal jantung. Sedang bagi wanita 20 persen lebih rendah diserang penyakit yang sama.

"Kami menunjukkan, aktivitas di waktu luang dan aktivitas sehari-hari kerja dan berjalan ke dan dari kerja dapat mengurangi risiko gagal jantung," kata penulis senior studi tersebut, Dr Gang Hu, asisten profesor dan direktur Lab Epidemiologi Penyakit Kronis di Pusat Penelitian Biomedis Pennington.

Hu bareng rekannya Yujie Wang beserta tim, mengkaji data dari dua kelompok besar orang Finlandia dan perempuan yang terdiri dari 28.000 pria dan 29.874 wanita. Rentang usia mereka antara 25 dan 74 tahun.

Mereka disurvei tingkat aktivitas fisiknya, baik untuk kegiatan kerja di tempat kerja, perjalanan ke tempat kerja maupun aktivitas rekreasinya.

Untuk aspek kegiatan kerja di tempat kerja, dibagi tiga kategori; "rendah" didefinisikan sebagai pekerjaan yang hanya duduk sepanjang hari, "sedang" didefinisikan sebagai pekerjaan yang memerlukan banyak berdiri dan berjalan, dan "tinggi" didefinisikan sebagai pekerjaan yang berat yang mencakup berjalan dan mengangkat dalam pekerjaan industri atau pertanian.

Untuk aspek perjalanan ke tempat kerja juga dibagi menjadi tiga kategori: "rendah" berarti tidak jalan kaki atau bersepeda, "moderat" termasuk yang sampai 29 menit jalan kaki atau bersepeda untuk pergi bekerja, dan "tinggi" itu berjalan atau bersepeda lebih dari 30 menit setiap hari untuk pulang-pergi ke tempat kerja.

Untuk aspek kegiatan rekreasi, kategori "rendah" kegiatan sebagaimana hampir sepenuhnya tidak aktif, seperti membaca atau menonton TV, "sedang" termasuk beberapa aktivitas fisik selama lebih dari empat jam seminggu, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berkebun, dan "tinggi" kegiatan rekreasi termasuk aktivitas fisik berat, seperti lari, jogging, berenang, berkebun atau olahraga lebih dari tiga jam seminggu.

Setelah rata-rata 18,4 tahun kemudian, para peneliti menemukan bahwa gagal jantung dikembangkan di 1.868 pria dan 1.640 perempuan.

Setelah disesuaikan dengan faktor risiko seperti usia, status merokok, indeks massa tubuh, tekanan darah, kolesterol, para peneliti menemukan aktivitas fisik adalah pelindung terhadap penyakit jantung.

Aktivitas fisik selama waktu senggang cenderung untuk memberikan manfaat. Pada pria, aktivitas “sedang” selama waktu luang mengurangi risiko gagal jantung sebesar 17 persen, dan tingkat “tinggi” aktivitas waktu luang menjatuhkan risiko dengan 35 persen. Pada wanita, penurunan risiko adalah 16 persen untuk aktivitas aktivitas “sedang” dan 25 persen untuk aktivitas “tinggi”.

Aktivitas fisik selama bekerja juga bermanfaat. Pada pria, aktivitas “sedang” mengurangi risiko gagal jantung sebesar 10 persen, sedangkan aktivitas fisik “tinggi” selama bekerja mengurangi risiko sebesar 17 persen. Pada wanita, aktivitas “sedang” mengurangi risiko gagal jantung sebesar 20 persen.

Para peneliti menemukan hubungan antara aktivitas perjalanan ke tempat kerja yang “tinggi” dan pengurangan gagal jantung pada wanita, tetapi tidak pada laki-laki, setelah disesuaikan dengan faktor risiko lainnya.

Mereka juga menemukan bahwa setiap dua kegiatan gabungan mengurangi risiko gagal jantung bahkan lebih.

Dr Michael Davidson, direktur kardiologi preventif di Rumah Sakit Universitas Chicago di Illinois menyatakan, penelitian ini menegaskan pesan hidup lebih aktif lebih baik. “Tidak peduli dari mana datangnya," kata dia.

"Ketika berpikir tentang meningkatkan aktivitas fisik, orang tidak selalu berpikir tentang meningkatkan aktivitas mereka di tempat kerja, tetapi aktivitas apa pun, perjalanan, di tempat kerja atau kegiatan rekreasi bisa mengurangi risiko penyakit jantung," kata Davidson. Hu menyarankan agar orang meningkatkan aktivitas fisik selama waktu kerja daripada menghabiskan waktu dengan duduk di depan komputer.

Healthday/Nur Rochmi